Rekayasa Genetika dengan menggunakan Bioteknologi - bagian 2
1) Pembuatan Insulin
Saat ini banyak sekali orang
yang menderita penyakit kencing manis (diabetes mellitus). Penderita diabetes
akan mengalami kekurangan hormon insulin. Para ilmuwan telah berhasil mengatasi
penyakit ini dengan cara gen penghasil insulin manusia diambil dari DNA sel
manusia, yaitu dengan memotong DNA sel manusia dengan menggunakan enzim
pemotong. Gen yang menghasilkan insulin ini akan disambungkan pada plasmid
bakteri Escherichia coli. Hasil sambungan ini kemudian dimasukkan ke
dalam sel bakteri Escherichia coli, sehingga bakteri tersebut sudah
mengandung gen insulin manusia.
Spesies ini dipelihara dalam tempat yang
khusus untuk dikembangbiakkan dengan tujuan agar dapat memproduksi insulin
manusia. Rekombinasi gen dalam pembuatan insulin ini memiliki keunggulan, yaitu
insulin yang dihasilkan lebih murni karena mengandung protein manusia sehingga
insulin ini bisa diterima oleh tubuh manusia, biaya lebih murah dibandingkan
dengan pembuatan insulin menggunakan gen pankreas hewan, prosesnya dapat
dihentikan sampai kapan pun karena bakteri dapat disimpan sampai diperlukan
lagi.
2) Pembuatan Vaksin Hepatitis
Saat ini vaksin hepatitis sudah
tersedia, sehingga anak-anak maupun orang dewasa dianjurkan untuk melakukan
vaksinasi hepatitis. Hepatitis merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh
virus, ingatlah kembali pelajaran tentang virus di kelas X. Virus terdiri atas
selubung protein dan DNA-nya. Jika bagian selubung protein ini dimasukkan dalam
tubuh manusia, maka tubuh akan membentuk antibodi sehingga tubuh dapat
menangkal virus yang masuk.
Saat ini
sudah berhasil diisolasi gen yang menghasilkan selubung protein tanpa
menghasilkan DNA-nya. Caranya hampir sama dengan pembuatan insulin, yaitu gen
tersebut dimasukkan ke dalam sel ragi Saccharomyces sehingga sel ragi
ini akan menghasilkan protein virus yang tidak berbahaya bagi tubuh kita. Jika
protein tersebut disuntikkan ke dalam tubuh, maka tubuh akan memproduksi
antibodi, akibatnya orang yang disuntik akan kebal dari serangan virus
hepatitis.
Vaksin Hepatitis
b. Teknologi Hibridoma
Teknologi
hibridoma dikenal dengan fusi sel, yaitu peleburan/fusi dua sel yang berbeda
menjadi kesatuan tunggal yang mengandung gen-gen dari kedua sel asli. Sel yang
dihasilkan dari fusi ini dinamakan hibridoma (hibrid = sel asli yang
dicampur, oma = kanker). Hibridoma ini sering digunakan untuk memperoleh
antibodi dalam pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. Apabila sel-sel sekali
melebur menjadi satu, maka sel-sel ini akan menghasilkan protein yang sangat
baik. Misalnya, antibodi monoklonal dapat digunakan untuk mendiagnosis
penyakit, tes kehamilan, dan mengobati kanker. Berikut ini contoh dari
keberhasilan dari fusi sel.
1) Fusi Sel Manusia dengan Sel Tikus
Sel
limfosit manusia mampu menghasilkan antibodi, tetapi jika dikultur dan
dipelihara proses pembelahannya sangat lambat. Sel manusia tersebut difusikan
dengan sel kanker tikus dengan tujuan dapat membelah dengan cepat karena sel
tikus mengandung mieloma yang mempunyai kemampuan untuk membelah dengan cepat.
Hibridoma yang terbentuk akan mendapatkan antibodi (sifat sel manusia) dan
mampu untuk membelah dengan cepat (sifat sel kanker tikus).
2) Fusi Sel Tomat dan Kentang
Fusi
sel tumbuhan sering disebut dengan fusi protoplasma karena dalam fusi sel
antartumbuhan ini dinding sel tumbuhan yang tersusun atas selulosa harus
dihancurkan oleh enzim terlebih dahulu, maka tinggallah protoplasma untuk
difusikan. Misalnya, tanaman tomato, yaitu tanaman baru yang berbuah tomat dan
berumbi kentang.
c. Transfer Inti (Kloning)
Transfer inti merupakan proses pemindahan
inti sel tubuh ke dalam sel telur tanpa inti, sehingga sel telur tersebut akan
membelah diri dan menjadi embrio. Transfer inti sebenarnya adalah kloning inti.
Transfer inti pertama kali dilakukan oleh John Guardon yang dicobakan pada
katak. Pada mulanya ovum pada katak dirusak intinya dengan radiasi, kemudian
dimasukkan sel inti tubuh lainnya, yaitu sel somatik usus katak lainnya, maka
akan tumbuh zigot baru dan akan tumbuh menjadi katak. Proses ini merupakan
reproduksi paraseksual karena bukan merupakan reproduksi seksual dan aseksual.
Keberhasilan transfer inti adalah dilakukannya kloning domba ‘Dolly’.
Inti sel
tubuh yang diambil dari jaringan kelenjar susu domba bermuka putih, sedangkan
ovumnya diambilkan dari domba betina yang bermuka hitam yang intinya telah
dirusak sehingga menjadi ovum tak berinti. Selanjutnya, inti sel tubuh domba
muka putih dimasukkan ke dalam ovum domba muka hitam dan dipelihara sampai
mencapai tahap blastula, kemudian dimasukkan ke dalam uterus domba bermuka
hitam, dan hasilnya akan lahirlah domba Dolly. Bagaimana dengan kloning pada
tumbuhan? Secara tidak sengaja kita sebenarnya sudah melakukan kloning pada
tumbuhan, yaitu saat mencangkok, menyetek, tetapi hasilnya tidak banyak
menghasilkan individu baru.
Kultur jaringan
Komentar
Posting Komentar