Rekayasa Genetika dengan menggunakan Bioteknologi - bagian 1
Rekayasa
Genetika dengan menggunakan Bioteknologi
Setiap
makhluk hidup mempunyai gen. Gen merupakan penentu sifat yang terdapat di dalam
kromosom. Apabila gen ini berubah, maka sifat dari makhluk hidup juga berubah,
sehingga banyak ahli yang memanfaatkan untuk mengubah gen dengan tujuan
mendapatkan organisme baru yang memiliki sifat sesuai yang dikehendaki. Proses
pengubahan gen-gen ini disebut dengan nama rekayasa genetika. Ada
beberapa macam rekayasa genetika di antaranya adalah rekombinasi DNA, fusi sel,
dan transfer inti.
. a.
Rekombinasi DNA
Hal yang mendasar dan sangat penting dalam
makhluk hidup adalah jika terjadi proses reproduksi secara seksual yang normal,
maka akan terjadi pemisahan dan penggabungan kembali molekul-molekul DNA dari
kromosom. Teknik pemisahan dan penggabungan ini dijadikan oleh ilmuwan untuk
lebih dikembangkan. Setiap jenis makhluk hidup mempunyai struktur DNA yang sama,
untuk itulah DNA dari satu spesies dapat disambungkan dengan DNA dari spesies
yang lain, dengan tujuan agar mendapatkan sifat yang baru. Proses penyambungan
ini dikenal dengan nama rekombinasi DNA.
Misalnya,
telah ditemukannya gen seekor sapi yang berhasil dipindahkan ke dalam bakteri
sehingga bakteri tersebut telah menerima gen asing yang tepat seperti gen
aslinya. Gen ini akan mempunyai sifat-sifat dari sapi tersebut dan akan
mempunyai sifat gen baru disebut gen yang diklon. Rekayasa genetik dapat
mengubah genotipe suatu organisme dengan cara mengenalkan gen-gen baru yang
belum dimiliki oleh suatu spesies.
Teknik
menyambung gen ini telah berhasil dan sukses dalam menghasilkan gen baru. Para
ahli menggunakan teknik rekayasa genetika dengan menggunakan mikroba-mikroba
seperti bakteri untuk membuat substansi yang tidak dapat dibuat oleh organisme
yang direkayasa. Tetapi pengenalan gen-gen dalam bakteri jauh lebih sulit,
karena para ahli harus mendapatkan gen yang diinginkan kemudian menggabungkan
ke dalam DNA dari bakteri.
Gen yang diinginkan ini akan
dihubungkan menjadi suatu lingkaran DNA bakteri kecil yang disebut dengan plasmid.
Kemudian plasmid ini siap untuk memasuki sel bakteri dan akan direplikasi
bersama-sama DNA selnya sendiri. Dengan cara ini, maka semua gen plasmid dan
sel-selnya seperti gengen aslinya. Selanjutnya, plasmid ini akan diteruskan
dari satu sel ke sel lainnya dengan cara transformasi. Untuk menghubungkan
gen-gen asing ke dalam plasmid memerlukan rekombinasi genetik. Berikut ini
produkproduk yang telah berhasil dalam rekombinasi gen.
Rekombinasi DNA
smoga bermanfaat.. ^^
BalasHapus