Sejarah P4TK Seni dan Budaya Yogyakarta
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (disingkat P4TK) adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Sesuai dengan namanya, unit ini memiliki tugas utama melaksanakan program yang berkaitan dengan pengembangan dan pemberdayaan tenaga guru dengan tujuan untuk menciptakan tenaga pendidik yang lebih profesional dari waktu ke waktu. Adapun, P4TK Seni dan Budaya merupakan unit pelaksana teknis pusat di Iingkungan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai Pusat Pengembang Mutu Pendidikan Nasional dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, meningkatkan, dan mengembangkan pendidikan dan pelatihan (diklat) tenaga kependidikan tingkat nasional di bidang seni dan kriya dalam rangka peningkatan mutu, efisiensi, dan relevansi pendidikan nasional.
P4TK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Seni dan Budaya pertama kali didirikan bernama PPPG Kesenian yang berkedudukan di Yogyakarta. Mengawali kegiatannya sebagai Proyek Peningkatan Pusat Pengembangan Penataran Guru Kesenian pada 1 September 1983 . Kegiatan dimulai di Dalem Ngadiwinatan, Alun-Alun
Selatan Keraton Yogyakarta. Sementara itu, pembangunan kampus dilaksanakan pada tahun anggaran 1985/1986 dan secara keseluruhan selesai pada tahun 1988/1989 . Kegiatan kantor pindah ke lokasi baru di Jl. Kaliurang KM. 12,5, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada  1 Januari 1988.  Status Unit Pelaksana Teknis dimulai dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0529/0/1990 Tanggal 14 Agustus 1990. Berdasarkan SK Mendikbud itu, tugas dan fungsi utama P4TK Seni dan Budaya (PPPG Kesenian) membina, mengembangkan, dan meningkatkan SMK-SK, khususnya dalam hal materi dan teknis kependidikan di bidang seni dan kriya. Binaannya saat ini berjumlah 53 SMK-SK negeri dan swasta tersebar di seluruh penjuru tanah air .rs.Andono (1999-2002), (4) Ir . Sartono, M .M. (2002-2003), (5) Drs. Sardi (2003-. . .). Pada tahun 2007 sejak dikeluarkannya Peranturan Menteri Pendidikan Nasional nomor : 8 Tahun 2007 tangggal 13 Februari 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, nama PPPG Kesenian selanjutnya berganti nama menjadi P4TK Seni dan Budaya. Sesuai dengan Peraturan Menteri tersebut P4TK Seni dan Budaya mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan khususnya dalam bidang Seni dan Budaya. Dalam melaksanakan tugasnya P4TK Seni dan Budaya.
P4TK Seni dan Budaya ini berfungsi untuk :
1.         Penyusunan program pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan bidang Seni dan Budaya.
2.         Pengelolaan data dan informasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan bidang Seni dan Budaya.
3.         Fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan Seni dan Budaya.
4.         Evaluasi program dan fasilitasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, dan Pelaksanaan urusan admnistrasi P4TK.


Hasil kunjungan P4TK Seni dan Budaya
Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang dikenal dengan nama jogja, merupakan kota yang terkenal dengan sejarah dan warisan budayanya.
Dalam kunjungan mahasiswa PGMI semester 4 UIN Jakarta ke P4TK Kesenian  tentu menambah pengetahuan dan juga pengalaman yang sangat berharga. Di P4TK sendiri terdapat gedung dan studio-studio yang patut untuk dikunjungi, misalnya saja studio batik, studio kulit, studio musik dan masih banyak lagi. Adapun gedung dan studio yang dikunjungi, antara lain:
A.    Gedung Saraswati
Lokasi awal yang dikunjungi yaitu gedung saraswati yang didalamnya terdapat gedung pertunjukan yang biasanya digunakan untuk acara atau pementasan seni. Disana, kami mendapatkan materi tentang seni dari narasumber bernama Dr. Basuki Sumartono M.Sn, beliau mengemukakan mengenai
-        Prinsip pendidikan seni antara lain untuk mengembangkan kemampuan kecerdasan logika dan emosional, Mengembangkan imajinasi kreatif, meningkatkan lingkungan.
-         karakteristik seni itu ada estetika (ilmu tentang keindahan) dan artistik (keindahan yang ada pada karya).
-        Dalam mata pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya.
-        Selain itu yang paling saya ingat beliau mengatakan bahwa “ Setiap orang-orang Seni itu cerdas”.
B.     Studio Batik
Didalam studio batik terdapat ruangan membuat batik dan  tempat koleksi hasil batik yang dituangkan dalam lukisan, kain atau yang lainnya. Distudio ini, pengunjung atau mahasiswa diperkenankan untuk belajar membatik diatas kain secara langsung. Proses pembuatan batik diawali dengan menyiapkan bahan-bahan seperti Wajan, Kompor, taplak, saringan malam, canting, malam (Lilin), dhingklik (tempat duduk), pewarna, Mori (mori adalah bahan baku batik yang terbuat dari katun), gawangan (perkakas untuk menyangkutkan dan membentangkan mori sewaktu membatik dan Bandul (terbuat dari timah, kayu atau batu yang dimasukan kedalam kantong, bandul ini berfungsi untuk menahan agar mori yang baru dibatik tidak mudah tergeser atau tertiup angin).
Adapun langkah-langkah membatik antara lain:
-     Molani atau dikenal dengan membuat desain batik (motif batik).
-     Melukis dengan menggunakan lilin malam yang telah dicairkan menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
-     Menutupi bagian putih yang tidak berwarna dengan menggunakan lilin malam.Canting digunakan untuk bagian yang halus, sedangkan kuas digunakan untuk bagian berukuran besar. Tujuan ini adalah untuk supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena
-     Pewarnaan batik tulis pertama dibagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan cara  mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu. Kemudian bila telah selesai dicelupkan maka kain akan dikeringkan dengan cara dijemur
-     Kembali melukisnya menggunakan canting.
-     Proses pencelupan pada tahap kedua selesai maka langkah selanjutnya adalah dengan menghilangkan lilin pada kain yang masih menempel.
-     Nglorot yaitu proses perebusan kain yang telah berubah warna. Tujuannya merebus dengan air panas disini adalah untuk supaya menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas.
-     Terakhir adalah mencuci kain batik dan mengeringkan dengan menjemur sebelum dapat digunakan dan dipakai. 
C.     Studio Kulit
Distudio kulit ini, pada lantai pertama kita dapat melihat berbagai macam koleksi yang terbuat dali kulit binatang, misalnya saja koleksi dompet, tas, sofa, tempat tisyu, sampul buku, dan lain lain. adapun pada lantai kedua terdapat tempat pembuatan kerajinan kulit itu sendiri, banyak alat-alat yang disediakan misalnya saja mesin jahit, tempat untuk membuat pola dsb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN CONTOH PROCEDURE TEXT | TUGAS UJIAN PRAKTEK BAHASA INGGRIS KELAS 12

CONTOH LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPJ) KEGIATAN OSIS

NASKAH DRAMA KABARET TERBARU SINGKAT DAN ISLAMI 2016 UNTUK ANAK-ANAK - " KHALIFAH UMAR BIN KHATAB "